Monday, May 4, 2015

Kalau Buku, Ini Prolog

Sejak masih sangat kecil, buku sudah menjadi duniaku. Tidak nyaman berteman dengan anak-anak lain, aku membenamkan diri pada buku. Dari dongeng yang selalu minta dibacakan pada Ummi, hingga kemudian berlangganan majalah Bobo.

Aku, Wempy, dan Buku. Tiga sekawan tak terpisahkan di usiaku kini. Kamu mungkin menyebut liburan itu di pantai atau menjelajahi pulau eksotif, atau hiking di sepanjang pusat perbelanjaan, menggelontorkan setiap rupiah dan dollar yang kamu miliki.

Aku suka pantai dan pemandangan, asalkan ada bangku atau tempat berbaring dimana aku bisa membaca buku. Pusat perbelanjaan bagiku menyenangkan kalau ada toko buku yang nyaman dan lengkap. Yang mbak-mbak penjaganya tidak judes, yang mas-masnya tidak kegenitan nanya no hp berkilah untuk menginformasikan buku terbaru, yang toko bukunya tidak pelit fasilitas dan diskon, yang bukunya ada sample, bisa dibaca, bukan terbungkus plastik hingga pembeli serasa beli kucing dalam karung.

Dunia blog adalah dunia baru, bagiku. Dan blog khusus buku, itu lebih baru lagi. Seorang kakak yang luar biasa kak Fardelyn Hacky dan Bang Said Fadhil yang membujukku untuk membuat blog khusus buku. Rasanya takut bercampur senang. Takut karena aku jeri menimbang bahwa mungkin mereka terlalu baik menilai Sarinah yg bukan siapa-siapa ini, tapi senang. Ada yang berteman denganku dan melihat aku sebagai aku saja.

Semoga, blog ini bukan penyebab luka jiwa yang kesekian lagi. 

No comments:

Post a Comment